New York Salah satu cara mencegah gigi
berlubang adalah dengan menggosok gigi. Anda juga bisa meningkatkan
kesehatan mulut, gigi, dan gusi dengan menggunakan bahan-bahan alami
Bahan
alami ini bukannya menggantikan sikat gigi, flossing, ataupun
menggunakan obat kumur. Apapun cara yang Anda pilih, apakah bahan alami
atau tidak, ketiga pilar perawayan kesehatan mulut itu membantu
melindungi dari masalah gigi dan gusi.
Ketua Biologi Oral di
University of California Los Angeles School of Dentistry, Wenyuan Shi,
PhD, mengatakan, produk perawatan mulut alami biasanya aman digunakan.
Shi
masih belajar bahan-bahan alami yang paling efektif untuk membantu
mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi. Satu hal yang kita tahu
adalah fluoride membantu Anda menghindari gigi berlubang.
"Fluoride
masih satu-satunya senyawa yang disetujui FDA yang memiliki fungsi
anticavity pada saat ini," kata Shi seperti dilansir
WebMD, Rabu (17/12/2014).
Selain
itu, ada bahan alami atau herbal yang bisa membantu membersihkan gigi.
Bahkan beberapa bisa mencegah kerusakan dan membantu menangkal penyakit
gusi. Apa saja?
1.
Baking soda (sodium bicarbonate)
2.
Peroksida (harus hati-hati saat mengencerkannya karena bisa menyebabkan luka bakar di gusi dengan kekuatan penuh)
3.
Teh hijau4.
Eucalyptol, mentol, dan tea tree oil5.
Xylitol karet atau tablet hisap6.
Vitamin D"Baking soda bisa mengurangi asam plak, dan peroksida memiliki anti-bakteri," kata Shi.
Namun,
sisi negatifnya, peroksida harus dicampur dengan air untuk
melemahkannya. Menggunakannya dengan kekuatan penuh akan membakar gusi
Anda.
Sebuah penelitian menunjukkan, berkumur dengan ekstrak teh
hijau bisa melindungi gigi dari erosi dan abrasi serupa dengan yang
dilakukan fluoride kumur.
Dan sepertiga menemukan bahwa orang yang secara teratur minum teh hijau memiliki gusi sehat dibandingkan yang tidak.
Kuman Nongkrong di Sikat GigiPenyakit gigi
umumnya dikaitkan dengan malas sikat gigi. Namun, jangan salah dari
sikat gigi seseorang juga bisa terkena penyakit. Maklum saja, sikat gigi
juga bisa menjadi tempat tongkrongan kuman-kuman.
"Sikat gigi
bisa terkontaminasi dengan organisme mikroba mulut setiap mereka
dimasukkan ke mulut," kata Sharon Cooper, PhD., seorang profesor klinis
di University of Florida College of Dentistry.
Virus dan bakteri dari mulut orang yang terinfeksi bisa hidup selama berminggu-minggu pada permukaan sikat gigi.
Normalnya,
mikroorganisme yang sehat bisa menyebabkan infeksi, terutama ketika
masuk ke jaringan gusi karena cedera, luka, atau sariawan. Anda tak
perlu membeli tutup untuk steril karena bakter mungkin langsung dari
kotak tersebut.
Anda sebaiknya juga tak meminjamkan sikat gigi ke
anggota keluarga lainnya. Berbagi sikat gigi bisa mentransfer air liur
dan bakteri. Bahkan jenis bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi.
"Kerusakan
gigi dianggap sebagai penyakit menular.. inilah satu alasan agar tidak
berbagi atau meminjam sikat gigi," ujar Cooper.
Anda mungkin tak
terlalu memikirkan kebersihan sikat gigi, karena Anda membasahinya
setiap hari saat menggosok gigi. Tapi, itu penting dan mudah dilakukan.
Anda cukup melakukan beberapa hal ini:
1. Mencucinya
Bilas
sikat gigi Anda secara menyeluruh dengan air keran untuk menghilangkan
kotorannya. Apabila Anda memiliki penyakit sistemik atau gangguan
kekebalan tubuh, Anda mungkin perlu merendamnya dalam obat kumur
antibakteri atau menggunakan mesin pencuci piring.
2. Bersihkan
Anda banyak jenis pembersih sikat gigi di pasaran. Beberapa menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh mikroorganisme.
3. Simpan dengan benar
Setelah
digunakan, jangan biarkan sikat gigi Anda dalam lemar obat, laci, atau
cangkir di kamar mandi. Letakkan sikat gigi dalam posisi tegak di rak
atau cangkir sehingga bisa mengering. Carilah penutup yang memungkinkan
beredarnya udara dan mencegah jamur, tapi bukan yang benar-benar
tertutup. Kurang udara hanya bisa menumbuhkan bakteri.
5. Ganti sikat gigi
Ganti setiap 3 sampai 4 bulan atau ketika bulunya sudah compang camping.
6. Waktunya buang sikat gigi
Buang sikat gigi Anda usai sakit.
Saat Sakit GigiTak ada orang yang senang
mengalami sakit gigi. Penyebab sakit gigi ini juga bermacam-macam
seperti infeksi gigi, penyakit gusi, plak, kerusakan gigi, cedera, atau
gigi copot. Terkadang, sakit yang berasal dari luar gigi bisa menyebar
ke mulut sehingga terkesan sakit gigi. Ini sering terjadi ketika ada
masalah dengan sendi rahang (TMJ) atau telinga. Tak hanya itu, masalah
jantung bisa memberikan sensasi sakit gigi.
Sakit gigi terjadi
akibat peradangan bagian tengah gigi yang disebut pulp. Pulp ini
mengandung ujung saraf yang sangat sensitif terhadap rasa sakit.
Peradangan pada pulp atau pulpitis bisa disebabkan gigi berlubang,
trauma, dan infeksi.
Sakit gigi dan rahang merupakan keluhan
umum. Jika terjadi peradangan parah di gigi, nyeri ini bisa menjalar ke
pipi, telinga, atau rahang.
Sakit gigi juga perlu dibedakan dari
sumber lain di wajah. Sinusitis telinga atau sakit tenggorokan, atau
cedera pada sendi temporomandibular (TMJ) yang melekat pada rahang dan
tengkorak bisa membuat bingung sakit gigi.
Berikut gejala sakit gigi yang kadang-kadang dikaitkan dengan kerusakan gigi atau penyakit gusi:
1. Nyeri saat mengunyah
2. Sensitif terhadap panas dan dingin
3. Pendarahan di sekitar gigi atau gusi
4. Bengkak di sekitar gigi atau rahang bengkak
SUMBER